JAKARTA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk kembali menerapkan perluasan wilayah ganjil-genap yang pernah dilaksanakan pada Asian Games 2018 lalu.
Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menilai, dengan diberlakukannya perluasan ganjil-genap saat perhelatan olahraga terakbar di benua Asia itu, kemacetan di Jakarta mengalami penurunan sebesar 17 persen. Adapun waktu penerapannya, yakni Senin-Jumat yang dimulai dari pukul 06.00 hingga 21.00.
"Memang kemacetan sudah parah. Kita sudah harus antisipasi," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (11/7/2019).
Selain itu, lanjut dia, permintaan tersebut didasarkan karena Jakarta kini memiliki kualitas udara yang sangat buruk bahkan beberapa kali menjadi yang paling buruk di dunia.
Baca Juga: Anies Teken Pergub Perluasan Ganjil-Genap, Ini Ruas Jalan yang Terdampak
Menurut dia, berdasarkan kajian Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) pergerakan orang di Jabodetabek sudah mencapai 100 juta per hari. Padahal tiga tahun lalu pergerakan orang masih 50 juta per hari.
"Itu artinya dalam kurun waktu tiga tahun sudah meningkat 50 peraen," ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan pertimbangan itu, maka diharapkan usulan tersebut segera diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Oleh karena itu BPTJ berdasarkan latar belakang tadi mengusulkan kebijakan yang sudah pernah Kita coba. Ini bukan barang baru. Masyarakat juga sudah tahu Kan jadinya seperti apa," katanya.
Berikut beberapa kawasan yang terkena perluasan sistem ganjil-genap pada Asian Games 2018:
Ganjil-Genap Seperti saat Asian Games Diminta Kembali Diterapkan di Jakarta : Okezone News.