Liputan6.com, Kathmandu – Setidaknya sepertiga dari ladang es besar di Pegunungan Himalaya yang menjulang tinggi, akan mencair karena perubahan iklim. Hal itu berisiko menyebbakan konsekuensi serius bagi hampir 2 miliar orang.
Bahkan jika emisi karbon berhasil dipotong dengan dramatis, dan kenaikan suhu Bumi sukses dijaga pada angka 1,5 derajat Celsius, 36 persen dari gletser di sekitar wilayah Hindu Kush dan Himalaya akan hilang pada 2100.
Jika emisi gagal dipotong, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Selasa (5/2/2019), kehilangan lapisan es di Himalaya akan meningkat menjadi dua pertiganya.
Gletser adalah cadangan air kritis bagi 250 juta orang yang tinggal di wilayah Hindu Kush-Himalaya (HKH), dan 1,65 miliar orang bergantung pada sungai-sungai besar yang mengalir dari puncaknya menuju India, Pakistan, China, dan negara-negara lain.
"Ini adalah krisis iklim yang belum pernah Anda dengar," kata Philippus Wester dari Pusat Internasional untuk Pengembangan Gunung Terpadu (Icimod), yang memimpin laporan terkait.
"Bahkan, jika kita menjadi sangat ambisius (dalam mengatasi perubahan iklim), itupun kita akan kehilangan sepertiga dari gletser dan berada dalam masalah. Bagi kami, ini adalah penemuan yang mengejutkan," lanjut Wester.
Ditambahkan olehnya bahwa meskipun jauh lebih padat penduduknya, wilayah HKH kurang mendapat perhatian dibandingkan tempat-tempat lain, seperti negara-negara pulau dataran rendah dan Kutub Utara, yang juga sangat rentan terhadap pemanasan global.
Prof Jemma Wadham dari University of Bristol, Inggris, mengatakan: "Ini adalah karya penting yang difokuskan pada kawasan yang merupakan hotspot untuk dampak perubahan iklim."
Dampak Perubahan Iklim Belum Pasti di HKH
Laporan baru, diminta oleh delapan negara rentang pegunungan, dimaksudkan untuk mengubah itu. Lebih dari 200 ilmuwan bekerja dalam laporan selama lima tahun, dengan 125 pakar lainnya meninjau pekerjaan mereka.
Sampai saat ini, dampak perubahan iklim terhadap es di kawasan HKH tidak pasti, kata Wester. "Tapi kami benar-benar cukup tahu sekarang untuk mengambil tindakan, dan tindakan sangat dibutuhkan," tambahnya.
Wilayah HKH membentang dari Afghanistan ke Myanmar, dan merupakan "kutub ketiga" planet ini, di mana menyimpan lebih banyak es daripada di mana pun di luar Kutub Utara dan Antartika.
Membatasi kenaikan suhu global menjadi 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri membutuhkan pengurangan emisi hingga nol pada 2050.
Ini dirasakan sangat optimis oleh banyak orang tetapi masih bisa membuat sepertiga dari es di Himalaya menghilang, menurut laporan itu.
Dan, jika kenaikan suhu global mencapai 2 derajat Celsius, maka setengah dari gletser diproyeksikan akan mencair pada 2100.
Simak video pilihan berikut:
Studi: Mencairnya Sepertiga Lapisan Es Himalaya Ancam Kehidupan 2 Miliar Manusia.