Cabai Hanya Rp 4.000 per Kilogram, Ayo Borong Langsung di Banjarnegara

Sponsored




Nardi telah berhitung, jika dalam sehari bisa memetik satu kuintal cabai dari kebunnya, ia baru memperoleh Rp 400 ribu. Tidak mungkin, dengan pendapatan serendah itu, ia berani menyewa empat tenaga kerja dengan upah harian masing-masing Rp 60 ribu.

Nardi mengemukakan, biasanya dalam kondisi normal, harga cabai berkisar Rp 15 ribu–Rp 20 ribu per kilogram. Dalam rentang harga itu, petani masih bisa untung. Pekerjaan pun bisa lebih ringan lantaran dibantu oleh buruh petik.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sebenarnya juga tak tinggal diam dengan kondisi ini. Pemkab, melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dan Dinas Pertanian Banjarnegara menggelar bazar cabai 25 Januari 2019 lalu.

Sebanyak 500 kilogram cabai dari petani dipasarkan langsung di kompleks perkantoran Kabupaten Banjarnegara, Semampir. Staf Bagian Kesra Setda Banjarnegara, Anhar mengatakan bazar ini sebenarnya adalah pemantik agar masyarakat, utamanya Aparatur Sipil Negara (ASN) peduli dengan petani.

Wujud kepedulian itu adalah dengan membeli cabai langsung kepada petani, bukan pada tengkulak atau pedagang pasar. Pasalnya, rantai distribusi nan panjang membuat harga di tingkat petani murah.

"Ini sudah per hari ini, bazar perdana dijual lima kuintal lombok, di kompleks perkantoran Banjarnegara di Sumampir," kata Anhar, Jumat, 25 Januari 2019.

Di Bazar Cabai Banjarnegara, cabai merah dan rawit dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogram. Adapun harga cabai hijau dijual dengan harga Rp 12 ribu. Dia mengklaim, harga ini sama dengan harga eceran di pasaran.

Namun, bazar itu rupanya tak cukup efektif untuk menaikkan harga cabai. Pasalnya, di wilayah lain, panen cabai juga tengah berlangsung. Tingginya persediaan barang yang tak diikuti serapan menyebabkan harga turun.



Credit



Cabai Hanya Rp 4.000 per Kilogram, Ayo Borong Langsung di Banjarnegara.

Sponsored

Popular Posts

Copyright 2011. All rights reserved.
artist photos