Respon IJTI Pusat Terhadap Laporan Ijti Papua Barat : Okezone Nasional



JAKARTA – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat merespon laporan IJTI Papua Barat terkait beredarnya video propaganda yang meresahkan warga dengan berkedok karya jurnalistik, karena diduga kuat dilakukan dua orang oknum wartawan televisi.

Ketua Umum IJTI, Yadi Hendriana mengatakan, dua orang Jurnalis televisi (masing-masing televisi lokal dan nasional) melakukan pengambilan gambar pada 23 Agustus 2019 berupa wawancara peserta aksi atas nama Lenonarde Ijie pada saat aksi menyalakan lilin di kota Sorong merespon aksi rasisme di Kota Malang dan Surabaya.

Baca Juga: Wiranto Sebut Penetapan Tersangka Veronica Koman Sesuai Prosedur Hukum 

"Hasil wawancara yang dilakukan dua orang Jurnalis televisi terhadap peserta aksi atas nama Leonarde Ijie kemudian diedit. Hasil editing itu kemudian beredar dan meresahkan warga karena isinya dinilai berisi ujaran kebencian dan propaganda," kata Yadi dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Rabu (4/9/2019).

Atas situasi ini, kata Yadi, membuat sejumlah jurnalis dari berbagai platform terhambat melakukan tugas-tugas jurnalistiknya karena khawatir ada penolakan dari masyarakat. "Hasil editan video dua oknum Jurnalis tersebut beredar di media sosial dan pesan berantai di Whatapps namun tidak tayang di televisi atau media mainstream lainnya sebagai karya jurnalistik," sambung dia.

Akhiri Rasisme dan Penjajahan di West Papua 

Dia menambahkan, Pengurus Pusat IJTI menyampaikan pekerjaan mengambil gambar/rekaman wawancara peserta aksi atas nama Leonarde Idjie yang dilakukan dua orang Jurnalis televisi di Sorong, Papua Barat adalah tugas jurnalistik dalam proses peliputan untuk kemudian diolah menjadi karya jurnalistik sesuai kaidah-kaidah yang berlaku dalam Kode Etik Jurnalistik.

"Melakukan editing (memotong) gambar hasil wawancara di luar substansi bahkan melakukan editing dan menjadikan alat propaganda yang meresahkan warga dan memancing kemarahan adalah bukan tugas jurnalis dan di luar kaidah-kaidah kode etik jurnalistik," tutur dia.

"Meminta kepada masyarakat untuk tidak mengaitkan beredarnya video propaganda tersebut sebagai karya jurnalistik yang dilakukan oleh seorang jurnalis dan mempersilahkan pihak kepolisian untuk melakukan penanganan kasus tersebut sesuai dengan undang-undang yang berlaku, karena di luar tugas-tugas jurnalistik," tambah Yadi.

Dia juga meminta kepada seluruh jurnalis di wilayah konflik dalam bekerja untuk tetap memegang teguh Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers No 40 tahun 1999 serta P3SPS dengan selalu dilandasi tanggungjawab dan memegang prinsip-prinsip positif jurnalisme dengan mengedepankan kepentingan masyarakat luas.

Baca Juga: Panglima TNI: Kondisi di Papua Sudah Kondusif 

"Setelah melakukan penelitian lebih lanjut dan melakukan klarifikasi terhadap Pengurus Daerah IJTI Papua Barat, kedua orang jurnalis yang diduga melakukan editing gambar tersebut bukan anggota IJTI, namun organisasi perlu melakukan klarifikasi dan meminta seluruh anggota IJTI dalam bekerja tetap memegang teguh integritas, bertanggungjawab dan memastikan karya-karya jurnalistik berguna bagi masyarakat luas," urainya.

(fid)



Credit



Respon IJTI Pusat Terhadap Laporan Ijti Papua Barat : Okezone Nasional.

Bebby Fey Sindir YouTuber yang Membohonginya Lewat Lagu?




Lagi-lagi, bukannya mendapat dukungan dari warganet karena menjadi korban pelecehan Bebby Fey malah dikomentari negatif oleh warganet. Menurut mereka, Bebby Fey hanya mencari sensai belaka dengan membuat cerita fiktif tentang YouTuber untuk mendongkrak namanya. 

"Bukan malah di dukung malah bnyak yg bully hahah korban pelecehan sexual cewe pansos #youtuberindonesia," tulis @steven_alghazali

"Lucu ya, dia yg setuju di lecehkan dengan sadar dan tanpa paksaan atau ancaman, eh malah dia yg lapor ke komnas perempuan, sedih aku tuh," tulis akun @syntia.silalahi

"Tante pansos keliatan banget dah suka panjat .. kalau memang digituin ada gak buktinya? Munafik kata yang pas buat tante," tulis akun @dispec.



Credit



Bebby Fey Sindir YouTuber yang Membohonginya Lewat Lagu?.

PLN dan LIPI Kena Virus KKN Desa Penari, Begini Deh Jadinya


VIVA – Kisah horor KKN Desa Penari belakangan viral dengan kisah misteri dan hantu. Gimana jadinya tuh kalau lembaga pemerintah ikut-ikutan virus KKN Desa Penari? Beberapa admin media sosial lembaga dan badan pemerintah menggunakan momen viral KKN Desa Penari untuk menunjukkan kinerja mereka serta memberikan informasi kepada publik. 

Salah satunya adalah akun media sosial PLN. Perusahaan listrik negara itu mengunggah informasi ala KKN Desa Penari. Tertulis pada postingan akun tersebut yaitu "PLN terus berjuang listriki desa Agar KKN tak jadi Kisah Misteri". 

"Melistriki desa hingga pulau terluar terus diperjuangkan oleh PLN. Kini banyak yang sudah terang benderang. Tak perlu lagi gunakan pelita. Tak butuh lagi genset hingga batas maksimal jam 9 malam, selebihnya gunakan petromak hingga gelap kembali mencekam," tulis admin akun Instagram @pln_id. 

Akun Instagram ini menuliskan, PLN sudah berjuang keras mengalirkan listrik ke seluruh wilayah negeri. Warganet membalas dan memuji rasa kekinian dari admin PLN.

"Dan akhirnya desa penari pun di terangi listrik dari Pln, Masyarakat senang, karena mereka tidak harus mengambil air dari sungai lagi, karena sudah ada sumur bor & mesin pompa listrik serta mereka tidak harus menari lagi untuk makhluk halus penghuni sana, karena sudah bisa pasang infocus & menampilkan tayangan tari & lagu² K-Pop dari youtube. .dan KKN pun berakhir bahagia selamanya," balas akun @yourel12.

Akun lain yang 'menunggangi' viral KKN Desa Penari yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 

Tak mah kalah dengan viral misteri tersebut, akun Instagram LIPI mengunggah tema ala KKN misteri itu. Dalam foto yang diunggah, LIPI menuliskan, "KKP di Desa Peneliti,". KKP di sini maksudnya yaitu kuliah kerja praktek alias praktek kerja lapangan. 

LIPI menggunakan viral KKN misteri itu untuk menarik publik praktek kerja di lingkungan lembaga penelitian nasional tersebut. 

"agar tidak tersesat seperti Bima dan Ayu, #LIPI membuka kesempatan kuliah kerja praktek/magang/praktek kerja lapangan bagi mahasiswa di kampus LIPI Jakarta, Cibinong, Bandung, Serpong, serta satuan-satuan kerja #LIPI yang tersebar di seluruh Indonesia. Ajukan surat permohonan dari kampus kepada Pak Prabu…..maksud kami, kepala satuan kerja terkait sesuai bidang keilmuan," tulis admin LIPI.

Postingan mendapatkan respons beragam. Salah satu pengguna Instagram mengaku, awalnya kaget dengan postingan akun LIPI tersebut. Pengguna dengan nama akun @theresyadeanatt mengira peneliti LIPI mengalami kisah horor saat terjun di lapangan. 

"Awal baca jdul dan liat bacgroundnyaa 3 detik pertama mikir kalo ini crta horor lagi ???? eh trnyata bukan," tulis akun @theresyadeanatt. 



Credit



PLN dan LIPI Kena Virus KKN Desa Penari, Begini Deh Jadinya.

Jenazah TKI Korban Pembunuhan di Taiwan Akan Tiba Hari ini di Bandara Sam Ratulangi




Jenazah TKI Korban Pembunuhan di Taiwan Akan Tiba Hari ini di Bandara Sam Ratulangi

TRIBUNNEWS.COM, MANADO- Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ramadan LA Saliku (32) korban pembunuhan di Taiwan akan dipulangkan ke Indonesia, dari Jakarta menuju Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melalui Bandara Sam Ratulangi, Rabu (4/9/2019).

Jenazah TKI asal Pulau Lembe Selatan, Bitung akan tiba di Manado pukul 15.30 Wita.

Hal itu disampaikan Kepala BP3TKI Manado, Hard F. Merentek, S.Sos saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id via sambungan telpon, Rabu (4/8/2019), pukul 11.00.

"Jenazah merupakan korban pembunuhan karena perkelahian antar sesama Warga Negara Indonesia (WNI) di Taichung, Taiwan," ujarnya.

Ia menambahkan, almarhum meninggal sejak 26 Desember 2018.

"Almarhum meninggal tanggal 26 Desember 2018, kemudian karena prosesnya harus melewati proses hukum di Kejaksaan Taichung jadi hari ini baru bisa dipulangkan ke rumah duka. Nah kalau pulang dari Taiwan itu kemarin dan sampai di Jakarta tiba pukul 13.00 WIB," bebernya.

Halaman selanjutnya>>>>>>>



Credit



Jenazah TKI Korban Pembunuhan di Taiwan Akan Tiba Hari ini di Bandara Sam Ratulangi.

Polisi Tetapkan 2 Orang Tersangka Kecelakaan Maut Tol Cipularang







Purwakarta
Polisi menetapkan 2 orang tersangka dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang. Kedua tersangka disangka lalai sehingga mengakibatkan kematian orang lain.

"Menetapkan 2 orang tersangka," kata Kapolres Purwakarta AKBP Matrius dalam jumpa pers, Rabu (4/9/2019).

Kedua tersangka yani pengemudi truk yakni Dedi Hidayat (DH) dan Subana (S).





"Tersangka S bersama-sama dengan tersangka DH mengemudikan kendaraan truk dengan jenis yang sama, di mana dua tersangka ini membawa material tanah melebihi batas muatan yang seharusnya," ujar Matrius.

Karena kelebihan muatan, terjadi gangguan saat truk melintasi jalan menurun dari Km 97 hingga ke Km 91. "Kendaran menjadi tidak terkendali," katanya.

Dedi Hidayat kemudian mendahului pengemudi truk Subana yang berada di posisi depan. Truk yang dikemudikan Dedi lantas terguling di Km 91

"Sementar dump truck kedua yang dikemudikan S dengan kelebihan muatan 25 ton mengalami hal yang sama, mengakibatkan rem tidak maksimal. Ditambah tersangka panik sehingga kendaraan tidak terkendali dan mengambil lajur kanan," ujar Matrius.

Tapi proses hukum terhadap Dedi Hidayat ditegaskan Matrius langsung gugur karena Dedi meninggal dunia. Polisi masih mengembangkan penyidikan kecelakaan.

(fdn/tor)






Credit



Polisi Tetapkan 2 Orang Tersangka Kecelakaan Maut Tol Cipularang.

Mayat Misterius Ditemukan di Pinggir Tol Jagorawi, Diduga Dibunuh : Okezone Megapolitan



DEPOK – Warga dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa identitas di pinggir Tol Jagorawi, Kampung Kalimanggis Rt 05 Rw 09, Harjamukti, Cimanggis Kota Depok, Rabu tanggal 04 September 2019 pukul 09.00 WIB.

Saat ditemukan warga sekitar, korban memakai baju warna merah celana warna coklat. Diperkirakan mayat berusia 30 tahun.

"Benar ada penemuan mayat di pinggir tol Jagorawi di Kampung Kalimanggis," kata Kanit Reskrim Polsek Cimanggis AKP Eman Sulaiman di lokasi.

Dia menuturkan jika saat ini anggota lepolisian tengah melalukan penyelidikan dan indentifikasi di lokasi kejadian.

Ilustrasi

"Kami masih menyelidiki nanti lagi," pungkasnya.

Eman Sulaiman juga mengatakan mayat yang ditemukan diduga merupakan korban pembunuhan. Sebab terdapat benerapa luka di wajah.

"Dugaan sementara korban pembunuhan karena ada luka di bagian kepala belakang, mata kanan lebam, badan belakang ada luka lecet," ucapnya dilokasi kejadian.

Dia mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat itu, saat ditemukan warga sekitar memakai baju warna merah celana warna coklat. Diperkirakan mayat berusia 30 tahun.

"Sudah dewasa korbanya, kami (polisi) masih lakukan identifikasi dahulu," pungkasnya.

(kha)



Credit



Mayat Misterius Ditemukan di Pinggir Tol Jagorawi, Diduga Dibunuh : Okezone Megapolitan.

Lawan Timnas Indonesia, Timnas Malaysia Diminta Tidak Terbuai Memori 2010




Jakarta Timnas Malaysia diminta tidak terprovokasi dan terbuai dengan memori 2010 saat melawan tuan rumah Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar pada Kamis (5/9/2019). Malaysia sudah tiba di Jakarta sejak Selasa siang (3/9/2019).

Pada malam harinya, tim asuhan pelatih Tan Cheng Hoe ini berlatih di Lapangan ABC, yang berada di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jelang keberangkatan ke Jakarta, Tan Cheng Hoe bicara di hadapan awak media Negeri Jiran. Ia menggunakan kesempatan itu untuk mengingatkan skuatnya agar tak terlena dengan pertandingan penuh memori yang pernah dijalani Timnas Malaysia sembilan tahun lalu, tepatnya di Piala AFF 2010.

Tim Harimau Malaya sukses menyegel gelar pada Piala AFF 2010, dengan mengalahkan Timnas Indonesia di partai final. Pada leg pertama di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Malaysia menang 3-0. 

Di leg kedua, tim yang ketika itu dilatih K. Rajagopal, mampu mengatasi tekanan puluhan ribu suporter Merah-Putih yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Hasilnya, mereka "hanya" kalah 1-2. 

Timnas Malaysia pun jadi juara Piala AFF 2010 dengan kemenangan agregat 4-2 atas Timnas Indonesia.

Tan Cheng Hoe ingin pasukannya memahami bahwa kondisi Timnas Indonesia saat ini sudah beda dibandingkan masa itu. Ia memang sangat memahami situasi sembilan tahun lalu, lantaran saat itu ia menjabat sebagai asisten pelatih Rajagopal.

Ia mengatakan seluruh tim peserta saat ini punya standar tinggi untuk mewujudkan ambisi lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus putaran final Piala Asia 2023.

"Ya, itu merupakan kemenangan besar pada 2010 di Jakarta. Tapi, situasi sekarang sangat berbeda karena ini kualifikasi untuk Piala Dunia dan Piala Asia. Kami tahu kubu Indonesia telah mempersiapkan diri dengan sangat keras, selain menurunkan beberapa pemain naturalisasi untuk membantu mereka dalam hal ini," ujar Tan Cheng Hoe dikutip dari Utusan.

"Tentu kami datang dengan satu tekad, yakni keinginan melaju lebih jauh dalam kampanye ini. Kami harus disiplin dan fokus dalam setiap pertandingan," imbuh pelatih asal Kedah itu.

Berita video komentar Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, soal hasil drawing Kualifikasi Piala Dunia 2022, di mana tim Garuda segrup dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand.



Credit



Lawan Timnas Indonesia, Timnas Malaysia Diminta Tidak Terbuai Memori 2010.

Popular Posts

Copyright 2011. All rights reserved.
artist photos